Peranan
diet dengan kandungan lemak tak
jenuh yang tinggi, bersamaan dengan diet lemak yang tinggi telah dianggap sebagai strategi yang efektif untuk mengendalikan gangguan metabolisme.
Diet kaya asam lemak tak jenuh
tunggal (MUFA) diketahui dapat menurunkan kolesterol plasma total, kolesterol LDL dan
meningkatkan kolesterol HDL.
Terlebih lagi, dalam suatu penelitian ketika asam lemak jenuh digantikan oleh MUFA dalam diet wanita yang gemuk, kadar penanda inflamasi berkurang,
termasuk IL-6 dan visfatin dalam serum darah. Minyak kacang macadamia kaya akan asam
lemak tak jenuh tunggal, mengandung sekitar 65% asam oleat (C18:
1) dan asam palmitoleat 18% (C16: 1) dari total kandungan lemak.
Penelitian yang dilakukan di Departamento de
Biologia Celular e do Desenvolvimento, Universidade de S˜ao Paulo, Avenida
Lineu Prestes 1524, Cidade Universit´aria, 05508-000 S˜ao Paulo, SP, Brazil
yang diterbitkan dalam jurnal tanggal 22 September 2014 mengevaluasi efek
minyak macadamia terhadap sensitivitas insulin, inflamasi, profil lemak, dan
kelenjar adiposit tikus yang diberi makan tinggi lemak. Minyak
macadamia adalah sumber utama asam palmitoleik dalam bahan pangan manusia. Beberapa penelitian menunjukkan diet kaya macadamia dapat
meningkatkan profil lipid. Pada
tahun 2008, penelitian oleh Cao dan rekannya menunjukkan bahwa
tikus yang mengalami defisit lipid chaperone aP2 mengalami peningkatan
kadar asam palmitoleat dalam serum
ketka diberi asupan minyak macadamia. Peningkatan kadar asam palmitoleat dalam serum darah memulihkan sensitivitas insulin pada liver, otot
rangka, hepatosteatosis, dan
hiperglikemia, yang diakibatkan oleh diet tinggi lemak. Kadar asam
palmitoleat dalam serum darah ini dinamakan sebagai lipokin, karena asam palmitoleat ini memiliki karakter seperti hormon.
Pada
penelitian ini, pemberian diet tinggi lemak pada tikus C57BL6 menginduksi gangguan metabolisme
yang mirip dengan yang diamati pada manusia. Padahal, konsumsi asam lemak jenuh tinggi berhubungan dengan kelebihan berat badan, obesitas visceral perut, peradangan, dislipidemia, dan resistensi insulin dalam
otot rangka, hati, dan jaringan adiposa. Asam lemak jenuh memicu peradangan
dengan adanya
interaksi dengan reseptor seperti tol 4 (TLR4),
mengaktifkan jalur NF𝜅B, JNK, dan AP-1. Peradangan tingkat
rendah terbentuk dengan peningkatan kadar plasma IL-6, IL-1𝛽, prostaglandin, TNF-plasma, dan hormone leptin, serta penurunan produksi dan sekresi
adiponektin, IL-10, dan IL-4. Peningkatan peradangan lokal diperkuat oleh induksi
makrofag untuk jaringan adiposa dan polarisasi M2
makrofag (makrofag tipe 2) ke makrofag M1 (tipe makrofag1).
Konsumsi
tinggi lemak, gula, dan makanan
yang diproses, serta adanya gaya
hidup kurang gerak
(sedentary) adalah kontributor utama
untuk obesitas dan komplikasi yang terkait, termasuk dislipidemia, resistensi insulin, dan penyakit
kardiovaskular. Pada penelitian ini, dapat dilihat bahwa suplementasi minyak macadamia selama dua belas minggu efektif mengurangi
peradangan dan hipertrofi
(pembesaran) jaringan lemak (adiposit) pada tikus yang diberi diet tinggi lemak dan
memunculkan tanda-tanda sindrom
metabolik.
Berbagai bukti telah menunjukkan bahwa peradangan tingkat rendah memainkan peran kunci dalam obesitas yang menginduksi kompliksi penyakit. Peningkatan ukuran jaringan lemak (adiposit) diperkecil oleh minyak makadamia. Peningkatan diameter jaringan adiposit berkaitan dengan gangguan pada homeostasis seluler, seperti resistensi insulin, peradangan, dan hipoksia (kurangnya asupan oksigen). Prevalensi jaringan adiposit yang besar meningkatkan produksi dan sekresi leptin, seperti yang diamati dalam penelitian ini. Peningkatan leptin berkaitan juga dengan peningkatan peradangan tingkat rendah. Leptin dikenal dapat merangsang produksi proinflamasi cytokine dalam limfosit, monosit,dan makrofag.
Tikus yang diberi makan padat lemak selama 8 minggu menunjukkan peningkatan level IL-10 dalam jaringan adiposa retroperitoneal. Hasil ini mungkin berkaitan dengan peningkatan proliferator peroxisome aktifitas reseptor- (PPAR-) aktivitas gamma. Reseptor ini meningkatkan jumlah adiposit kecil dan menaikkan IL-10. Peningkatan konten IL-10 di jaringan adiposa mengarah ke polarisasi makrofag yang penting untuk renovasi dan perbaikan jaringan. Selain itu, peningkatan konten IL-10 dalam adiposit juga terkait dengan peningkatan sensitivitas insulin dalam jaringan adiposa. Di sisi lain, cytokine IL-1𝛽 menginduksi respon inflamasi pada sel imun bawaan, melalui jalur JNK, dan NF𝜅B. Senyawa IL- 1𝛽 juga merupakan induktor kuat resistensi insulin. Cytokine ini menurunkan penggunaan glukosa yang distimulir insulin melalui aktivasi ERK. Pasien dengan IL-1𝛽 tingkat tinggi memiliki keterkaitan dengan risiko yang lebih besar pada munculnya diabetes tipe 2. Jaringan adiposa dan makrofag peritoneum adalah dua sumber IL-1𝛽, dan suplementasi minyak makadamia ternyata efektif dalam menurunkan produksi cytokine ini pada keduanya.
Kesimpulannya, suplementasi minyak makadamia efektif mengurangi peradangan dan hipertrofi adiposit pada tikus yang gemuk. Hal ini juga merupakan representasi manfaat minyak macadamia terhadap manusia.
Yuk jangan ragu mulai konsumsi minyak macadamia
untuk membantu mencegah inflamasi, menurunkan resiko diabetes, dan
kegemukan.
Lihat Juga :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar